KURANG BERHIKMAT



Kurang Berhikmat
Amsal 24:14; 29:15


Apa yang anda dapatkan dalam renungan ini?
Pengajaran :
Sahabat, suatu hari, kami kedatangan tamu, sepasang pasutri sahabat lama kami. Istri saya bermaksud membuatkan teh, niat ini diketahui oleh Dave, anak saya yang masih berumur 5 tahun. Diam-diam, dia mau membuatkan teh itu. Dia menuangkan air mineral sampai penuh 1 teko, lalu menuangkan gula hampir setengah kilogram ke dalamnya.

Belum dia selesai membuat "teh" itu, istri saya mengetahui dan memarahinya. Setelah sahabat kami pulang, saya pun "mengintrogasi" Dave tentang "kenakalannya"ini. Kami pikir dia mau main air dan menghabiskan gula.

Akhirnya, saya tahu bahwa Dave bermaksud mau membantu diam-diam, dia mau membuatkan teh bagi tamu. Hanya karena kurang berhikmat, dis membuang air mineral 1 teko dan menghabiskan setengah kilogrm gula. Saya menangkap inisiatif baik anak ini. Saya memeluknya & berkata, "Papi tahu maksud kamu baik, maaf ya, tapi kamu harus belajar dulu bagaimana cara membuat teh ya?"

Sobat, dalam pengalaman ini kami belajar bahwa memiliki inisiatip baik saja, tidak cukup. Harus disertai hikmat. Demikian pula setiap keputusan kita, harus berdasarkan hikmat. Apa jadinya jika kami langsung mendisiplin anak itu, tanpa tahu maksud sebenarnya? Firman Tuhan berkata dalam Amsal 24:14 , "Ketahuilah, demikian hikmat untuk jiwamu: Jika engkau mendapatnya, maka ada masa depan, dan harapanmu tidak akan hilang." Dan Amsal 29:15 , "Tongkat dan teguran mendatangkan hikmat, tetapi anak yang dibiarkan mempermalukan ibunya." Mari dapatkan & pelihara hikmat dari kebenaran.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RUMAH KOSONG

KETERBUKAAN ROHANI

TIKUS RAKUS