PELAJARAN DARI AYAM

Pelajaran Dari Ayam
Tetangga kami di kompleks perumahan ada yang memelihara ayam. Namun ada seekor ayam yang sakit.Ayam sakit itu selalu ada pelataran belakang rumah saya dan memakan sisa-sisa nasi yang sudah dibuang.
Suatu hari saya melihat ayam itu dan hendak mengusirnya. Dalam hati, Tuhan berbisik, "Jangan, biarkan ayam itu makan." Lalu Tuhan ingatkan ayat ini.
Matius 6:26-30 (TB)  Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?
Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang tumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal,
namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu.
Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?
Saya memperhatikan ayam sakit itu mematuk sisa-sisa nasi dengan begitu lahapnya. Jika ayam sakit saja, Tuhan pelihara sedemikian, apalagi kita manusia...
Tidak pernah kita mendengar kalo ayam kuatir akan hari esoknya, kuatir akan apa yg dimakan, kuatir dimana dia tidur, kuatir dimana dia bertelur, bahkan ayam sakit saja tidak kuatir akan penyakitnya..tapi anehnya, manusialah yang sering kuatir akan segala sesuatu.Kuatir memang manusiawi, tetapi tidak ayamwi 😀. Saya sendiri terkadang juga sering dihinggapi perasaan kuatir. Saya berkata dalam hati, "Hehe, masa kalah sama ayam?"
Sahabat, serahkan kuatirmu pada Tuhan....Ayam bisa, kita lebih bisa. GBU

Pdm. YES-Oisu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RUMAH KOSONG

KETERBUKAAN ROHANI

TIKUS RAKUS